Bising dan berisik. Mungkin itu, kata-kata yang muncul di benak para penonton yang hadir pada pertunjukan audiovisual Sound of The Future di Tembi Rumah Budaya pada Jumat (20/4). Sebuah pertunjukan yang bertajuk SOTF #7: SIGNALIZE ini merupakan pertunjukan yang menggabungkan elemen suara, visual dan gerak, seperti pada sub-tema yang ditawarkan, “Audiovisual Performance”. Penggabungan antara live-music performance, screening video, performance art dan live-video performance menjadikan pertunjukan ini mempunyai warna baru dan menghadirkan sebuah pentas yang cross-genre. Dengan mengangkat SIGNALIZE yang dimaknai sebagai bentuk perhatian SOTF kepada para seniman ataupun penikmatnya untuk merespon bentuk-bentuk seni dengan jalur karya yang memiliki keunikan tersendiri. Bekerja sama dengan Forum Musik Tembi (FOMBI), SOTF #7: SIGNALIZE menghadirkan pertunjukan dengan ranah seni urban.
Bentuk garis-garis visual serta angka-angka semacam matriks pada coding pemograman komputer pun muncul di layar dengan diiringi musik elektronik yang penuh dengan distorsi serta volume yang ekstrim menjadi pembuka pertunjukan SOTF #7. Komposisi musik dengan visual ini digarap oleh duo komposer noise music, Manticore dan The Perplexity of Stamatis Desiree. Proyek musik elektronik, Asa Rahmana dan Yennu Ariendra yang tergabung dalam Belkastrelka pun tak kalah menariknya dengan menghadirkan musik elektronik yang catchy dan melodik. Uniknya pada lagu ke dua mereka membawakan electro-dangdut dan mengajak penonton untuk bergoyang. Orasi-orasi yang bertema politik pun dilontarkan oleh Digie Sigit, seorang orator sekaligus DJ dan seorang street artist, dengan diiringi musik elektronik yang khas.
Selang beberapa menit, panggung kemudian tersedia dua kanvas dan cat lukis, aksi Buyung Mentari dan Bangga Bigfat dengan melukis di atas kanvas dengan diiringi musik dari DJ Oiik. Dengan diiringi musik dari DJ Oiik, Kinanti Sekar Rahina, dengan gemulainya menari-nari merespon tiap iringan musik yang dimainkan. Gemulainya dan eksotisnya tarian Sekar yang pada malam itu, berbalut kostum berwarna hitam,--yang terkesan misterius—menarik perhatian penonton pada pertunjukan audiovisual ini.
Penampilan I Know You Well Miss Clara feat. CONTROL-Z menjadi penutup SOTF #7. Kolaborasi musik jazz yang ear-catchy serta elektronik noise yang sarat dengan distorsi dan ketidakberaturan ritme dan nada, menjadikan suguhan komposisi musik noise-jazz yang memberikan warna tersendiri.
Sound of the Future (SOTF) merupakan event reguler yang diadakan sejak tahun 2009. Dengan konsep seni eksperimental yang memadukan elemen-elemen seni lainnya, SOTF dapat dikatakan sebagai pertunjukan cross-genre yang merespon perkembangan teknologi serta seni yang berkembang saat ini. Pertunjukan yang memang segmented ini, tidak hanya dipandang dari sisi pertunjukan sebagai hiburan saja, namun juga sebagai sebuah pertunjukan seni yang menawarkan estetika seni itu sendiri. SOTF kemudian memberikan ruang kepada seniman-seniman untuk lebih eksploratif dan berimprovisasi dengan elemen-elemen seni yang ada. Dan dapat dikatakan pula SOTF menjadi wadah bagi seniman sound art dan new media art yang mulai berkembang di era ini untuk menggelar karyanya di depan publik.
Kontributor: Meita
No comments:
Post a Comment