Saturday, November 1, 2014

PULANG: Paris as Viewed from Jakarta

PULANG: Paris as Viewed from Jakarta (Studio Session, 2014)
a collaboration by Atieq SS Listyowati (performance art) & Pandu Hidayat (sound-art)

[karya ini merupakan interpretasi terhadap peristiwa politik yang pernah terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta yang menyebabkan 'hilangnya' beberapa 'orang terduga' terlibat dalam kasus ideologi tertentu sehingga beberapa nama masuk dalam daftar hitam pemerintah RI pada waktu itu dan banyak di antaranya kemudian terpaksa 'hengkang' dari tanah air dan menetap di beberapa negara di benua lain, antara lain berdiam di Paris, ibukota Perancis selama puluhan tahun hingga kini belum pernah melalui jenjang pengadilan yang secara jelas membuktikan 'keterdugaan' dan 'keterlibatan' mereka sehingga dimasukkan dalam daftar hitam politik selama ini dan mengalami 'perbedaan sikap sosial karena dianggap berbahaya', mereka pun mendapatkan sebutan sebagai kaum 'exile']

...
when the distance between paris - jakarta is no longer virtual

though still in a million light years

in dashed glimpses bloody history of jakarta

catapult children in emerald green country equator

into a pile of snow white cold

moaning inflamed flounder

crawl on the rocks of the streets in paris

lying curled up kneeling at the foot of la tour eiffel,

far penetrated in between grains of ice crystals freeze

trying to understand, interpret the meaning of self and all meaning

between pounding rhythm of the heartbeat,

raced in every sigh hunt ...

 welting blue... in the name of love native

soul was shivering in a flash of light flickering town

from the end of the gleaming gold sparkle at the top of monas

million light years racing in the colors of the rainbow

depicts the story of the children of nation

the beam radiance lit around the river seine

and the reflection of the morning sun in the dome montmatre

along the roads leading to the champ de elyses

oh, ... spark flashes up there

bon jour !

still alive!!! 

+++++++


ketika jarak antara paris – jakarta tak lagi maya
meski tetap di sejuta tahun cahaya
dalam lesatan kilasan sejarah berdarah jakarta
melontarkan anak-anak negeri di jamrud hijau khatulistiwa
ke dalam timbunan dingin salju putih
merintih meradang menggelepar merangkaki bebatuan jalanan paris
terkapar meringkuk bersimpuh di kaki menara eiffel,
jauh merasuk di antara bulir-bulir kristal membeku
mencoba memahami, menerjemahkan makna diri & segala arti
di antara dentuman irama detak jantung, berpacu di tiap helaan nafas memburu…membilur biru… atas nama cinta pribumi
sukma pun menggigil dalam kilatan kerlap-kerlip sinar kota
dari ujung kerling emas berbinar di puncak monas
sejuta tahun cahaya melesat dalam warna-warni pelangi
melukiskan kisah anak-anak negeri
dalam kilauan sorotan sinar menyala di seputar sungai seine
& pantulan mentari pagi di kubah montmatre
ke sepanjang jalanan menuju champ de elyses
oh, … percikan kilatan asa ada di situ
bon jour! tetaplah hidup!!!

Text by Atieq SS Listyowati