PULANG: Paris as Viewed from Jakarta (Studio Session, 2014)
a collaboration by Atieq SS Listyowati (performance art) & Pandu Hidayat (sound-art)
a collaboration by Atieq SS Listyowati (performance art) & Pandu Hidayat (sound-art)
[karya ini
merupakan interpretasi terhadap peristiwa politik yang pernah terjadi di
Indonesia, khususnya Jakarta yang menyebabkan 'hilangnya' beberapa
'orang terduga' terlibat dalam kasus ideologi tertentu sehingga beberapa
nama masuk dalam daftar hitam pemerintah RI pada waktu itu dan banyak
di antaranya kemudian terpaksa 'hengkang' dari tanah air dan menetap di
beberapa negara di benua lain, antara lain berdiam di Paris, ibukota
Perancis selama puluhan tahun hingga kini belum pernah melalui jenjang
pengadilan yang secara jelas membuktikan 'keterdugaan' dan
'keterlibatan' mereka sehingga dimasukkan dalam daftar hitam politik
selama ini dan mengalami 'perbedaan sikap sosial karena dianggap
berbahaya', mereka pun mendapatkan sebutan sebagai kaum 'exile']
...
when the distance between paris - jakarta is no longer virtual
though still in a million light years
in dashed glimpses bloody history of jakarta
catapult children in emerald green country equator
into a pile of snow white cold
moaning inflamed flounder
crawl on the rocks of the streets in paris
lying curled up kneeling at the foot of la tour eiffel,
far penetrated in between grains of ice crystals freeze
trying to understand, interpret the meaning of self and all meaning
between pounding rhythm of the heartbeat,
raced in every sigh hunt ...
welting blue... in the name of love
native
soul was shivering in a flash of light flickering town
from the end of the gleaming gold sparkle at the top of monas
million light years racing in the colors of the rainbow
depicts the story of the children of nation
the beam radiance lit around the river seine
and the reflection of the morning sun in the dome montmatre
along the roads leading to the champ de elyses
oh, ... spark flashes up there
bon jour !
still alive!!!
ketika jarak antara paris – jakarta tak lagi maya
meski tetap di sejuta tahun cahaya
dalam lesatan kilasan sejarah berdarah jakarta
melontarkan anak-anak negeri di jamrud hijau khatulistiwa
ke dalam timbunan dingin salju putih
merintih meradang menggelepar merangkaki bebatuan jalanan paris
terkapar meringkuk bersimpuh di kaki menara eiffel,
jauh merasuk di antara bulir-bulir kristal membeku
mencoba memahami, menerjemahkan makna diri & segala arti
di antara dentuman irama detak jantung, berpacu di tiap helaan nafas memburu…membilur biru… atas nama cinta pribumi
sukma pun menggigil dalam kilatan kerlap-kerlip sinar kota
dari ujung kerling emas berbinar di puncak monas
sejuta tahun cahaya melesat dalam warna-warni pelangi
melukiskan kisah anak-anak negeri
dalam kilauan sorotan sinar menyala di seputar sungai seine
& pantulan mentari pagi di kubah montmatre
ke sepanjang jalanan menuju champ de elyses
oh, … percikan kilatan asa ada di situ
bon jour! tetaplah hidup!!!
Text by Atieq SS Listyowati